fresh from oven

Minggu, 02 Agustus 2009

aku dan sepenggal puisi

Hijrah (Sebuah Perjalanan)

Kala malam membisu
Remang-remang lampu jalan disudut kota
Menghiasi kesunyian yang ada

Pandanganku tertarik keatas
Tanpa diberi perintah
Otomatis

Perrbedaan terlihat
Terkadang ceia
Terkadang suram kelam

Terlihat ada sebuha pembatas
Antara yang diatas dan
Dibawah

Kumulai bertanya
Bagaimana keadaan disana?
Ingin ku hijrah
Mengganti kewarganegaraan

Gubuk indah , 2009



Ikrar (Sebelum dan Sesudah)

Sebelum turun kebumi
Pernah ada suatu pertemuan
Konon kala itu
Kusadar dan menggangguk

Sesudah dibumi
Aku tak sadar
Apa yang telah kulakukan
Tentang janji setia

Gubuk indah, 2009






Maha Indah
Selamat malam
Makhluk bumi
Yang begitu sempurna dilukis

Kuyakin
Pelukisnya begitu
Mencintai keindahan, kesejukan
Hingga
Mulut hina
Tak diberi diberi kesempatan
Gubuk indah, 2009






Tak Selamanya

Air mata mengering
Meninggalkan jejak
Yang telah dilewati

Tidak selalu suram
Tetesan air yang setia
Melindungi
Menjadi pilihan terakhir
Yang kita miliki Gubuk indah, 2009








Jejak
Membisu
Walaupun meninggalkan bekas


Gubuk indah, 2009

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda