fresh from oven

Minggu, 02 Agustus 2009

PUISI , MEDIA CURHAT BERKELAS





M
enceritakan keseharian dalam bentuk tulisan bukanlah sesuatu yang baru dan begitu akrab dengan masyarakat terutama dikalangan remaja. Tanpa disadari masyarakat terbaisa dengan dunia tulis-menulis. Begitupun dengan mencurahkan isis hati kedalam bentuk tulisan, menulis catatn harian (diary) misalnya. Sevbagian besar orang mendokumentasikan kisah perjalanan hidupnya dengan menulis dibuku harian. Kejadian setiap harinya ditulis entah saat itu diwarnai beberapa peristiwa sedih, bahagia ataupun terkesan tidak ada yang menarik. Sama halnya dengan penulis novel taupun cerpen , penulis diary mencatat apa yang telah penulis alami didalam kisah hidupnya. Seperti film The Writers Freedom yang berawal dari kisah keseharian yang ditulis dalam buku harian diwujudkan dalam bentuk film.
Namun ada perbedaan yang meonjol ketika seseorang menumpahkan isi hati hatinya melalui menulis didalam buku harian , novel ataupun cerpen. Menulis buku harian berupa tulisan mentah, penulis tidak berpikir untuk membuat tulisannya dirubah menjadi universal, dapat diterima dan dirasakan oleh orang banyak . Malah sebaliknya, buku harian dijadikan sebuah identitas seseorang karena hanya itulah yang dijadikan kunci oleh seseorang . Segala keluh kesah dan rahasia yang dimiliki hanya dinikmati oleh diri sendiri.Berbeda dengan menulis cerpen atau novel yang harus memerhatikan. isi cerita, kesinambungan alur yang sudah mempunyai kontruksi ., karena berupa kisah rekaan yang dikemas dengan imajinasi walaupun bersumber dengan kehidupan nyata sebagai inspirasi dari cerita rekaan.
Lalu bagaimana dengan menulis puisi? Apakah puisi sebagai salah satu alternative dalam gaya bercerita kehidupan seseorang?.Puisis rupanya mulai dilirik untuk menceritakan kisah atau peristiwa yang dialami dari kehidupan seseorang. Karena jika menulis dalam bentuk cerpen atau novel memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses kreatifnya, tidak sesuai dengan momentum yang dialami penulisnya. Joka sedang jatuh cinta misalnya, tentu menulis puisi yang menggambarkan isi hati dan terkesan romantis begitupun sebaliknya jika patah hati , terlihat didalamnya puisi yang suram kelam.
Menulis puisi dapat dikataklan sebagai ajang curhat berkelas. Karena jika dilihat kepadatan (kondensasi) makna antara puisi , cerpen dan novel sangat berbeda. Cerpen atau novel hanya sekedar menceritakan kisah dengan alur yang mengalir didalamnya. Puisi sangat berbeda. Memiliki banyak makna , karena dalam penulisannya sebuah kata memiliki sejuta makna yang terkandung didalamnya. Tidak salah jika menulis puisi sebagai ajang curhat begitu diminati, dan sebagai curhat yang berkelas. Jika ingin mencurahkan isi hati dengan cara berkelas menulis puisi menjadi pilihan yang tepat.

aku dan sepenggal puisi

Hijrah (Sebuah Perjalanan)

Kala malam membisu
Remang-remang lampu jalan disudut kota
Menghiasi kesunyian yang ada

Pandanganku tertarik keatas
Tanpa diberi perintah
Otomatis

Perrbedaan terlihat
Terkadang ceia
Terkadang suram kelam

Terlihat ada sebuha pembatas
Antara yang diatas dan
Dibawah

Kumulai bertanya
Bagaimana keadaan disana?
Ingin ku hijrah
Mengganti kewarganegaraan

Gubuk indah , 2009



Ikrar (Sebelum dan Sesudah)

Sebelum turun kebumi
Pernah ada suatu pertemuan
Konon kala itu
Kusadar dan menggangguk

Sesudah dibumi
Aku tak sadar
Apa yang telah kulakukan
Tentang janji setia

Gubuk indah, 2009






Maha Indah
Selamat malam
Makhluk bumi
Yang begitu sempurna dilukis

Kuyakin
Pelukisnya begitu
Mencintai keindahan, kesejukan
Hingga
Mulut hina
Tak diberi diberi kesempatan
Gubuk indah, 2009






Tak Selamanya

Air mata mengering
Meninggalkan jejak
Yang telah dilewati

Tidak selalu suram
Tetesan air yang setia
Melindungi
Menjadi pilihan terakhir
Yang kita miliki Gubuk indah, 2009








Jejak
Membisu
Walaupun meninggalkan bekas


Gubuk indah, 2009